Hidup ini selalu dipenuhi dengan berbagai masalah dan cobaan. Gak
semua manusia bisa mengatasi setiap masalah yang diberikan kepadanya,
tetapi gak sedikit juga manusia yang berhasil menghadapinya. Jujur di abad ini sudah merupakan sesuatu yang sangat langka, hanya
sedikit puing - puing kejujuran saja yang masih tersisa. Jujur itu pun
masih ada yang berupa putih di atas hitam.
Sudah banyak manusia sekarang ini yang tidak peduli lagi dengan
budaya jujur, tidak menutup kemungkinan termasuk diriku juga, entah kenapa dan apa penyebabnya itu gak bisa dilihat
secara kasat mata. Perlahan tapi pasti orang yang jujur di abad ini
makin sedikit. Karena manusia yang jujur biasanya sering diremehkan dan
ditindas oleh orang - orang yang lebih berkuasa.
Tetapi tahukah kamu ? memang manusia yang jujur itu selalu menghadapi
banyak sekali masalah dan cobaan yang berat. Tetapi ingat semakin
banyak masalah dan cobaan yang berhasil kamu lewati itu akan membuat
kamu semakin menjadi manusia yang lebih kuat, manusia yang lebih
mengetahui cara mengatasi masalah daripada manusia lain.
Sebagai contoh kamu sering sekali mengalami kegagalan dalam membuat
proposal karena kamu ingin membuat proposal yang original hasil
pemikiran sendiri sedangkan temanmu membuat sebuah proposal dari hasil
copy proposal lain. Mungkin awal - awal kita akan kalah dengan teman
kita, tapi ingat itu hanya awal - awal saja. Tetapi saat muncul sebuah
masalah dengan proposal yang tadi dibuat kamu akan lebih mudah
mengatasinya karena sudah sering mengalami masalah, tetapi temanmu yang
hanya copy dari proposal lain pasti akan kebingungan dan berfikir "
harus gimana ini ??? ".
Walaupun saya gak bisa bilang apa keuntungan dari jujur itu,
karena memang sulit untuk mengungkapkan buah manis hasil kejujuran
dengan kata - kata. Akhir kata walaupun jujur itu sulit dan menyusahkan,
gak ada salahnya kok buat kita mencoba dari hal yang paling kecil
sekalipun. Toh gak ada salahnya jadi orang langka daripada jadi orang
pasaran
Semoga bermanfaat.
Sumber : Forum Kompas
Sumber : Forum Kompas
0 komentar:
Post a Comment