468x60 Ads


Monday 25 February 2013

7 Hal Yang Harus Disiapkan Pasangan Menjelang Pernikahan


Menjelang hari pernikahan, banyak pasangan yang akan jauh lebih mementingkan masalah fisik seperti sewa gedung, katering, dekorasi, dan lain sebagainya dibandingkan hal-hal yang nampaknya sepele semacam kesehatan fisik dan kondisi emosional. Kondisi emosional calon pengantin khususnya wanita adalah satu hal penting yang seharusnya menjadi perhatian. Kondisi emosional yang tidak stabil akan dengan mudah mempengaruhi proses menjelang prosesi pernikahan, dan ada kalanya hal ini bisa berbahaya. Oleh sebab itu, sebelum Anda berbuat bodoh dan membuat pernikahan Anda berjalan tidak dengan semestinya, simak beberapa hal yang perlu dilakukan oleh calon pengantin berikut ini.

1. Hindari terlalu sering bertemu

Pada saat pinangan telah diterima, ada baiknya kedua pasangan tidak saling bertemu terlebih dahulu secara langsung sampai hari yang ditunggu tiba. Kedua pasangan dianjurkan untuk tidak saling bertemu paling tidak sekitar tiga minggu menjelang hari pernikahan. Kedua pengantin hanya diijinkan untuk berkomunikasi lewat telepon dan SMS. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar rindu yang muncul di antara mereka berdua semakin menggebu-gebu. Namun, hal yang lebih penting adalah bahwa mengurangi frekuensi pertemuan di antara kedua mempelai ditujukan untuk menghindari konflik yang mungkin terjadi di antara mempelai yang dikhawatirkan mampu membatalkan proses pernikahan itu sendiri. Tidak jarang beberapa pasangan bertengkar begitu hebat pada masa menjelang hari pernikahan mereka, dan biasanya, hal yang diperdebatkan berkisar antara keuangan dan keluarga.

2. Serahkan kepada ahlinya

Kedua mempelai sebaiknya tidak terlalu ikut campur dalam mempersiapkan seluruh kebutuhan proses pernikahan. Hal ini bertujuan agar pasangan tidak terlalu stress. Sebagaimana telah dijelaskan di awal artikel ini, kedua mempelai hanya perlu mempersiapkan kondisi mental dan fisik mereka dalam menyongsong satu lembaran baru dalam kehidupan mereka berdua. Kedua mempelai tidak perlu lagi mengurusi masalah katering dan gedung.

3. Bulan madu

Bulan madu merupakan satu momen penting bagi pasangan yang baru saja menikah. Momen ini bisa digunakan untuk saling mengakrabkan diri mereka berdua. Untuk berbulan madu, pasangan pengantin baru tidak harus pergi ke tempat yang jauh. Kedua mempelai hanya perlu pergi ke suatu tempat wisata yang menyediakan tempat menginap. Momen ini tentu akan menambah sisi kemesraan pasangan yang baru saja menikah. Jangan menghabiskan biaya bulan madu yang terlalu banyak karena hal ini juga bisa memicu timbulnya stress menjelang pernikahan.

4. Dana resepsi

Ada dua pendapat yang menyatakan tentang siapa yang menanggung biaya resepsi. Ada yang berkata bahwa sebaiknya seluruh biaya resepsi ditanggung oleh pihak laki-laki. Namun ada juga yang tidak sependapat dan berkata bahwa semua biaya resepsi diserahkan kepada pihak perempuan. Namun, yang jauh lebih baik adalah apabila biaya resepsi secara keseluruhan ditanggung oleh kedua belah pihak sehingga nantinya, hal ini tidak akan menimbulkan pertengkaran atau iri hati.

5. Undangan

Ketika biaya resepsi ditanggung bersama, maka sebaiknya tamu undangan yang hadir dibagi menjadi tiga. Yang pertama adalah tamu dari keluarga pihak mempelai wanita, kedua, tamu dari keluarga pihak mempelai pria, dan yang terakhir adalah teman-teman dari pihak mempelai berdua. Pembagian yang seperti ini tentu sudah cukup adil sehingga nantinya tidak akan ada lagi iri hati antara jumlah tamu undangan dari kedua belah pihak.

6. Mahar

Mahar atau mas kawin adalah satu syarat wajib yang harus diberikan pada saat pernikahan. Sebaiknya mempelai pria memberikan mahar atau mas kawin yang bisa bermanfaat bagi mempelai wanita. Pemberian mahar yang semacam ini dimaksudkan agar apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan pada suami, mempelai wanita tetap bisa menyambung hidup. Mahar yang banyak dianjurkan adalah emas batangan, perhiasan emas, uang, maupun properti. Anda juga bisa menambahkan seperangkat alat sholat dan Al-Quran sebagai mahar.

7. Tempat tinggal setelah menikah

Hal terbaik yang sepantasnya Anda lakukan selepas melangsungkan pernikahan terkait tempat tinggal adalah langsung keluar dari rumah orang tua. Hal ini bukan berarti tidak memiliki maksud. Pasangan pengantin baru diharapkan segera keluar dari rumah orang tua mereka dengan maksud menghindari terjadinya konflik yang mungkin terjadi antara anak dengan mertua. Kepindahan anak dari rumah selepas mereka menikah adalah hal yang normal karena hal ini dianggap sebagai wujud kemandirian mereka.


Ketujuh hal di atas memang jarang sekali mendapatkan perhatian khusus dari para calon pengantin. Hal yang lebih banyak diperhatikan hanya berkisar mulai dari kondisi fisik pernikahan itu sendiri. Kondisi fisik yang dimaksud adalah persewaan gedung, pakaian pernikahan, tata rias, dan lain sebagainya. Hal ini memang sangat penting, namun yang jauh lebih penting adalah mempersiapkan diri Anda menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga nantinya.

Sumber : Vemale


Sameera ChathurangaPosted By Sep To Morfosis

Selalu untuk mencoba menghasilkan karya yang bermanfaat bagi semua, dan jangan lestarikan budaya copas karna bisa mengakibatkan nambah beku di otak karna krisis kreatifitas, terkecuali menyantumkan sumber asli dan atas seijin pemilik blog

contact me

Thank You

0 komentar:

Post a Comment