Selandia Baru, Orang yang pekerjaannya cukup sederhana dan memerlukan
sedikit berpikir sebenarnya cenderung akan menurunkan IQ (Intelligence
Quotient). Agar IQ tidak turun, disarankan untuk jangan malas berpikir
dan tidak menyerah kalau menemukan pekerjaan yang rumit. Banyak orang berpikir IQ merupakan sifat genetik, namun sebuah hasil
penelitian menunjukkan IQ seseorang dapat meningkat atau menurun selama
bertahun-tahun.
IQ dapat meningkat secara bertahap atau cepat, setelah setidaknya
melakukan pelatihan kognitif selama beberapa minggu. Peningkatan IQ
karena pelatihan ini biasanya tidak segera dimengerti oleh seseorang.
Tapi jika pelatihan kognitif ditinggalkan maka dapat memudar lagi
setelah beberapa bulan.
Studi yang telah dilakukan selama 30 tahun di National Institute of
Mental Health menemukan orang yang pekerjaannya melibatkan hubungan yang
kompleks, menyiapkan sistem yang rumit atau berurusan dengan orang atau
masalah yang sulit, maka cenderung menampilkan hasil tes IQ yang lebih
baik dari waktu ke waktu.
Sebaliknya, tes pada sejumlah orang yang pekerjaannya cukup sederhana
dan memerlukan sedikit berpikir sebenarnya cenderung akan menurunkan
IQ. Hasil penelitian tersebut telah diterbitkan pada tahun 1999 dalam
Psychology and Aging.
"Ketika para peneliti di Universitas Hamburg yang melakukan pelatihan
intensif pada 20 orang dewasa muda selama 1 bulan. Para peneliti
menemukan peningkatan materi abu-abu yang sesuai di otak dalam 7 hari
setelah pelatihan dimulai. Materi abu-abu menyusut ketika pelatihan
dihentikan," kata para peneliti seperti dilansir dari FoxNewsHealth.
Hasil studi tersebut telah dipublikasikan pada tahun 2008 di PLoS One.
Tes IQ tidak mengukur kemampuan seperti kreativitas, akal sehat atau
kepekaan sosial. Tes IQ hanya menilai berbagai jenis pengetahuan dan
kemampuan, termasuk keterampilan penalaran abstrak.
Peningkatan nilai pada penalaran abstrak adalah alasan utama nilai IQ
rata-rata telah meningkat sekitar 3 poin setiap dekade sejak tahun
1930-an, berdasarkan studi oleh James Flynn, seorang profesor emeritus
studi politik di University of Otago, Selandia Baru.
Dalam studi terbaru, sebanyak 33 siswa di Inggris diberikan tes IQ
dan scan otak pada usia 12-16 tahun dan diamati lagi setelah sekitar 4
tahun kemudian oleh para peneliti dari Wellcome Trust Centre for
Neuroimaging di University College London. Sekitar 9 persen dari siswa
menunjukkan terjadi perubahan yang signifikan dari 15 poin atau lebih
dalam nilai IQ.
"Pada skala di mana nilai 90-110 dianggap rata-rata, IQ seorang siswa
naik 21 poin dari 107 menjadi 128. Hal tersebut berarti telah menaikkan
siswa dari persentil 68 ke 97 dibandingkan dengan siswa lain pada usia
yang sama. Namun, nilai siswa lain menurun dari 114 menjadi 96.
Perubahan dalam skor IQ seseorang sering dibahas sebagai hasil dari
kesalahan pengukuran atau subjek yang diuji sedang mengalami hari yang
buruk. Tetapi MRI dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat
perubahan materi abu-abu di daerah sesuai dengan fluktuasi dalam
keterampilan anak-anak," kata Cathy Price, profesor kognitif
neuroscience yang telah diterbitkan dalam Nature.
Meskipun ukuran sampel kecil, namun studi ini menarik perhatian luas
karena dapat menunjukkan bagaimana perubahan dalam skor IQ dapat
tercermin dalam pergeseran aktual dalam struktur otak.
Sumber : www.detikhealth.com
0 komentar:
Post a Comment